SURAKARTA - Babibsa Kelurahan Jagalan Koramil 04/Jebres Kodim 0735/Surakarta Sertu E lau we dan Sertu Ahmad bersama Bhabinkabtibmas, Lurah Jagalan Monitoring pelaksanaan pencangan kampung KB yang letaknya berada di Kampung boro RT 01 RW 05 Kelurahan Jagalan Kecamatan Jebres, Rabu (16/11/2022 )
Pencanangan kampung KB hari ini dihadiri Kepala dinas asisten pemerintah dan kesra bapak Drs Tamso MM pada kesempatan ini bapak Bapak Drs Tamso merencanakan Kampung Keluarga Berencana (KB) ada di setiap kelurahan. Sejauh ini, realisasi Kampung KB baru ada di setiap kecamatan dan kelurahan Kampung KB sebagai pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga:
PENDIM.ID: Serbuan Informasi dan Anti Hoaks
|
Kali ini acara Pencanangan Kampung KB digelar dikelurahan Jagalan kecamatan Jebres yang dihadiri langsung Kepala dinas pemberdayaan perempuan dan anak kota Surakarta . Dalam sambutannya bapak Drs Tamso mengukapkan program Kampung KB dikelurahan Jagalan ini bertujuan agar masyarakat lebih mengerti arti keluarga berencana. Sehingga bisa ikut menyukseskan program pemerintah untuk mensejahterakan warga desa/Kelurahan dan menuntaskan kemiskinan.
"Mari sama-sama kita sukseskan program pemerintah. ajaknya, Ia meminta para tokoh masyarakat berpartisipasi aktif dalam kampanye program keluarga berencana. Menurut dia, kesuksesan program keluarga berencana merupakan tanggung jawab semua pihak."terangnya.
"Ini tugas kita. Bukan kita melarang orang untuk melahirkan. Kalau sekadar melahirkan gampang. Tapi bagaimana untuk bisa mampu memenuhi hak-hak anak seperti kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.pungkasnya.
Sertu E Lau We mengatakan program-program Pencanangan kampung KB tidak hanya bertujuan menekan jumlah penduduk, juga memudahkan Pemkot mengintervensi pembangunan wilayah berwawasan kependudukan. Seperti kesehatan, pendidikan, lingkungan atau perumahan. jika Kampung KB ada di seluruh kelurahan kota Surakarta maka warga semakin sejahtera. Hal itu juga terkait dengan identitas Kota Solo se-Jateng, dengan perbandingan luas wilayah dan penduduk adalah satu kilometer dihuni 12.000 jiwa. Padahal idealnya satu kilometer dihuni 5.000 jiwa.
(Arda 72)